Sunday 16 December 2012

Sepotong senja dari seorang teman di linikala..

Bertukar sajak entah kenapa menjadi sebuah kesenangan tersendiri. Seperti potongan senja dari kota hujan.. Tentang senja.. Tentang kenangan.. Cerita putri dan pangeran.. Yang terpisah karena angka dalam jarak.. Terima kasih @inarhafair .. :)


sebuah syair senja

senja menggoda
memalingkan pandangan ke awan
setinggi harapan
doa, sudah di manakah perjalanannya
tertunduk tatapan
menyujud dalam-dalam
menyampaikan permintaan dari setiap sudut jiwa
semoga hati patuh pada pemiliknya
dan inilah senja
saat satu syair tercipta
tentang tuan putri dan sang pangeran
pada kepak camar sepasang
ada rindu yang dilayang
pulang sebelum tenggelam
tuan putri menanti sang pangeran
dari janji-janji yang diucapkan
jingga di senja adalah rona
pipi sebuah mimpi yang tersenyum
menanti abadi, menjadi ikatan
sehidup semati
sampai surgawi
begitulah
harapan dan doa pada senja
datang setiap hari
memperbaiki diri
dua hati yang suci
setia mengabdi pada hakiki
tuan putri dan sang pangeran
akan terus menikmati senja
sampai bersama tak terpisahkan
sepelukan

No comments:

Post a Comment